Sponsored Links
Loading...
Loading...
Pekerjaan apakah yang paling baik dan paling mulia bagi seorang muslim? Apakah berdagang lebih utama dari lainnya? Ataukah pekerjaan terbaik tergantung dari keadaan tiap individu?
Melalui empat hadits shahih ini, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam menerangkannya kepada kita.
Dari Sa’id bin Umair dari pamannya, dia berkata,
سُئِلَ رَسُولُ اللَّهِ -صلى الله عليه وسلم- أَىُّ الْكَسْبِ أَطْيَبُ قَالَ : عَمَلُ الرَّجُلِ بِيَدِهِ وَكُلُّ بَيْعٍ مَبْرُورٍ
Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam ditanya, “Wahai Rasulullah, mata pencaharian apakah yang paling baik?” Beliau bersabda, “Pekerjaan seorang laki-laki dengan tangannya sendiri dan setiap jual beli yang mabrur (diberkahi).” (HR. Ahmad 4: 141, hasan lighoirihi)
Dari Khalih, ia berkata,
سُئِلَ النَّبِيُّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ عَنْ أَفْضَلِ الْكَسْبِ فَقَالَ بَيْعٌ مَبْرُورٌ وَعَمَلُ الرَّجُلِ بِيَدِهِ
Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam ditanya tentang pekerjaan yang paling utama. Beliau menjawab, “perniagaan yang baik dan pekerjaan seseorang dengan tangannya sendiri” (HR. Al Bazzar dan Thabrani dalam Al Mu’jam Kabir; shahih lighairihi)
Dari Ibnu Umar, ia berkata,
سُئِلَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ أَيُّ الْكَسْبِ أَفْضَلُ ؟ قَالَ : عَمَلُ الرَّجُلِ بِيَدِهِ وَكُلُّ بَيْعٍ مَبْرُورٍ
Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam ditanya, “Pekerjaan apakah yang paling utama?” Beliau menjawab, “Pekerjaan seseorang dengan tangannya sendiri dan semua perniagaan yang baik.” (HR. Thabrani dalam Al Mu’jam Kabir; shahih)
Dari Rafi’ bin Khadij, ia berkata,
قِيلَ يَا رَسُولَ اللَّهِ أَىُّ الْكَسْبِ أَطْيَبُ قَالَ عَمَلُ الرَّجُلِ بِيَدِهِ وَكُلُّ بَيْعٍ مَبْرُورٍ
Rasulullah ditanya, “Wahai Rasulullah, pekerjaan apakah yang paling baik?” Beliau menjawab, “Pekerjaan seseorang dengan tangannya sendiri dan setiap perniagaan yang baik.” (HR. Ahmad dan Al Bazzar; shahih lighairihi)
Dari keempat hadits diatas, kita dapat memetik pelajaran penting bahwa dahulu para sahabat tidak bertanya manakah pekerjaan yang paling menguntungkan. Namun yang mereka tanyakan adalah manakah yang paling thoyyib atau diberkahi. Sehingga dari sini kita dapat memahami bahwa tujuan dari mencari rizki adalah untuk mencari yang paling berkah, bukan mencari manakah yang menghasilkan paling banyak. Karena penghasilan yang banyak belum tentu barokah.
Dari keempat hadits tersebut, meskipun kadang Rasulullah ditanya dengan istilah “pekerjaan yang paling baik (thoyyib)” dan kadang ditanya dengan istilah “pekerjaan yang paling utama (afdhol)”, ternyata jawaban beliau hampir sama. Yakni pekerjaan seseorang dengan tangannya sendiri dan perniagaan yang baik.
Pekerjaan dengan Tangan Sendiri
Ada dua mata pencaharian yang dikatakan paling diberkahi berdasar hadits diatas. Yang pertama adalah pekerjaan dengan tangan sendiri. Hal ini dikuatkan pula dalam hadits yang lain,
مَا أَكَلَ أَحَدٌ طَعَامًا قَطُّ خَيْرًا مِنْ أَنْ يَأْكُلَ مِنْ عَمَلِ يَدِهِ ، وَإِنَّ نَبِىَّ اللَّهِ دَاوُدَ – عَلَيْهِ السَّلاَمُ – كَانَ يَأْكُلُ مِنْ عَمَلِ يَدِهِ
“Tidaklah seseorang memakan suatu makanan yang lebih baik dari makanan yang ia makan dari hasil kerja keras tangannya sendiri. Karena Nabi Daud ‘alaihis salam dahulu bekerja pula dengan hasil kerja keras tangannya.” (HR. Bukhari no. 2072).
Pekerjaan dengan tangan sendiri maksudnya adalah pekerjaan yang dilakukan seseorang tanpa meminta-minta, seperti bercocok tanam (petani), tukang kayu, pandai besi, guru, penjahit, tukang potong rambut, dokter, bidan, montir, ataupun pekerjaan lainnya.
Perniagaan / Jual Beli yang Baik
Mata pencaharian kedua yang terbaik adalah jual beli yang baik (diberkahi). Perniagaan yang baik / mabrur maksudnya adalah jual beli yang memenuhi syarat dan rukun jual beli, dibangun di atas kejujuran, terlepas dari jual beli yang bermasalah, serta bersih dari unsur penipuan dan kecurangan, baik kecurangan timbangan maupun kecurangan dengan menyembunyikan cacatnya barang yang dijual.
Lalu manakah pekerjaan yang terbaik?
Para ulama berbeda pendapat tentang pekerjaan duniawi yang paling utama. Sebagian mereka mengatakan yang utama adalah bercocok tanam (bertani) karena didalamnya terdapat tawakkal yang tinggi, sebagian yang lain mengatakan perdagangan, dan sebagian yang lain mengatakan bahwa yang utama adalah pekerjaan seseorang dengan tangan sendiri berupa produksi maupun keahlian yang lain.
Dan yang paling baik untuk dikatakan dalam pembahasan ini, bahwa sesunguhnya pekerjaan yang paling utama adalah yang paling cocok dengan kondisinya masing-masing atau sesuai keahliannya.
Jadi, dalam Islam, pekerjaan apapun adalah baik. Yang terpenting adalah halal serta bebas dari pelanggaran syari'at. Dan yang paling baik tentunya pekerjaan yang paling banyak memberikan kemanfaatan untuk orang lain, ditujukan sebagai sarana mendekatkan diri kepada Allah, menyambung silaturahim, dan menjaga kehormatan diri untuk tidak meminta-minta, maka yang seperti ini lebih utama.
Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,
احْرِصْ عَلَى مَا يَنْفَعُكَ وَاسْتَعِنْ بِاللَّهِ وَلاَ تَعْجِزْ
“Bersemangatlah melakukan hal yang bermanfaat untukmu dan meminta tolonglah pada Allah, serta janganlah engkau malas” (HR. Muslim no. 2664).
ولا يؤلف، وخير الناس أنفعهم للناس
“Dan sebaik-baik manusia adalah orang yang paling bermanfaat bagi orang lain.” (HR. Thabrani dan Daruquthni)
Wallahu a'lam bishawab
CAR,HOME DESIGN,HEALTH, LIFEINSURANCE,TAXES,INVESTING,BONDS,ONLINETRADING
CAR,HOME DESIGN,HEALTH, LIFEINSURANCE,TAXES,INVESTING,BONDS,ONLINETRADING
Sponsored Links
Loading...
loading...
Sponsored Links
Loading...
Loading...
Blogger Comment
Facebook Comment