Sponsored Links
Loading...
Loading...
Fenomena ini sudah jadi perdebatan di kelompok ilmuwan serta bikin banyak orang pemula terasa heran.
Setiap orang tentu pernah alami jari tangan dan kaki bakal mengeriput setelah ada di air, dalam waktu yang lama.
Fenomena ini sudah jadi perdebatan di kelompok ilmuwan dan bikin beberapa orang pemula terasa heran. Sepanjang sebagian dekade, para ilmuwan yakin kalau reaksi ini disebabkan oleh epidermis --lapisan kulit luar--yang menyerap air di sekitarnya.
Susunan kulit luar melekat begitu erat pada susunan di bawahnya sehingga tak dapat berkembang. Karena itulah susunan kulit luar berkembang lewat cara mengeriput. Tetapi, pada 1935 sekumpulan ilmuwan yang tengah melakukan tes laboratorium menemukan, reaksi ini tak berlangsung saat ada saraf yang rusak di jari tangan atau kaki.
Mereka sampai pada rangkuman, kalau keriput cuma reaksi dari sistem saraf otonom tubuh. Bahkan beberapa ahli saraf merekomendasikan munculnya keriput bisa saja mempunyai manfaat evolusi : ia bisa membantu jari tangan serta kaki melekat kuat pada permukaan basah. Pada 2013, serangkaian percobaan ditunaikan untuk memperdalam hal semacam ini.
Para relawan mesti mengambil dua objek, basah serta kering. Beberapa relawan lalu di beri tugas mengambil objek itu baik saat jari mereka kering atau basah serta berkeriput. Hasilnya, para relawan yang mengambil barang-barang yang basah 12% lebih cepat bila memakai jari yang basah dan berkeriput.
Jadi kulit jari yang berkeriput berfungsi seperti tapak ban mobil. Sehingga lebih banyak permukaan kulit yang menempel pada permukaan serta dengan hal tersebut bakal memberikan cengkeraman atau pegangan yang lebih baik.
Jadi jangan takut saat jari tangan dan kaki berkeriput saat berlama-lama di air. Itu hanyalah satu reaksi dari system saraf otonom yang menakjubkan di dalam tubuh Anda.
Sponsored Links
Loading...
loading...
Sponsored Links
Loading...
Loading...
Blogger Comment
Facebook Comment