Sponsored Links
Loading...
Loading...
Sore hari, 20 th. waktu lalu, seseorang bocah kecil mendatangi satu warung Tegal di tepi jalan yang senantiasa ramai didatangi beberapa orang sekitaran. Sesudah menanti lama sampai semuanya pelanggan keluar, barulah ia berani masuk kedalam serta berkata
“Saya ingin beli sebungkus nasi putih saja, terima kasih! ”
Suami istri yang memiliki warteg itu lihat bocah kecil itu sekalipun tidak pilih lauk, tetapi tanpa ada ajukan pertanyaan apa-apa, dia membungkus nasi putih yang cukup banyak dan memberinya pada dia.
Ketika bocah kecil itu membayar, ia berkata
“Apakah saya bisa memberi sedikit kuah saja dari lauk yang ada di atas nasi putih saya? ”
Yang memiliki warung tersenyum ramah berkata : “Boleh silakan, tidak usah bayar nak! ”
Sesudah mendengar kalau kuah lauk nyatanya gratis, ia selekasnya pesan semangkuk nasi putih lagi. Yang memiliki warung itu berkata : “Apakah semangkuk kurang nak? Bila demikian saya berikan saja jumlah nasinya ya.. ”
Bocah itu berkata “Oh, tidak kok buk! Nasi yang dibungkus ini gagasannya akan saja buat bekal untuk dibawa ke sekolah besok pagi. ” :)
Yang memiliki warung tegal itu memikirkan kalau bocah kecil itu pastinya datang dari keluarga yang kurang dapat dan hidup jauh dari keluarga untuk menuntut pengetahuan.
Ia tampak begitu berhemat serta mandiri. Yang memiliki warteg itu dengan cara diam-diam menyimpan 1 sendok besar lauk daging serta sebutir telur. Ia tutup semuanya lauk itu dengan nasi putih supaya sekalipun tidak tampak.
Istri dari yang memiliki warung Tegal tidak mengerti kenapa lauk itu tidak di taruh diatas nasi tetapi harus disembunyikan?
Yang memiliki warung berbisik pada istrinya, “Jika bocah kecil itu tahu kalau kita memberii lauk diatas nasi putih itu jadi bocah itu akan terasa kita tengah berbelas kasihan pada dia serta otomatis mungkin saja saja kita menyakiti harga dianya, begitu dia mungkin saja sungkan untuk datang lagi kemari.
Seandainya dia pada akhirnya pergi ke warung lain serta cuma makan nasi putih saja, dari tempat mana datangnya tenaga untuk belajar? ”
Ketika bocah kecil itu terima sebungkus nasi yang cukup berat, dia terlihat berkali-kali lihat ke arah pasangan suami istri itu. Yang memiliki warung itu dengan tersenyum lebar berkata : “Semangat yah! Sampai jumpa besok! ” Dia melambaikan tangannya dan dengan terang menyaratkan pada bocah itu untuk datang lagi besok hari.
Mata bocah kecil itu berkaca-kaca. Mulai sejak waktu itu nyaris sehari-hari terkecuali hari libur, dia senantiasa datang untuk beli dua bungkus nasi putih. Sebungkus nasi putih senantiasa jadikan bekal di sekolah keesokkan harinya. Yang memiliki warung itu dengan setia memyembunyikan lauk rahasia didalam nasi putih yang dibelinya.
Sampai lalu bocah ini beranjak dewasa serta lulus dari kampus, selama 20 th. pasangan suami istri ini juga tidak pernah lihat bocah itu lagi.
singkat narasi saat berlalu …
serta 20 th. kemudian
Satu hari, pasangan suami istri yang telah paruh baya ini terima surat pemberitahuan dari PEMDA untuk pembongkaran warung mereka, sebab mereka memanglah berjualan di tanah punya negara. Hal semacam ini membawa rasa sedih untuk sang yang memiliki warteg serta Istrinya sebab Dalam umur demikian dengan kehilangan sumber pemasukan, mereka jadi begitu cemas bakal hari esok, bagaimana hadapi kondisi ekonomi yang tentu makin susah? Mereka cuma bisa menangisi kondisi mereka sehari-hari.
Tetapi satu hari, mendadak datang seseorang anak muda dengan kenakan pakaian jas hampiri warung mereka. Dia berkata : “Apa berita, saya yaitu wakil Direktur dari perusahaan XX, Direktur kami berikan perintah pada saya untuk memohon Anda mengelola kantin bawah gedung kantor kami, semua biaya peralatan serta beberapa bahan yang dibutuhkan bakal dijamin oleh kantor kami, anda cuma butuh mengarahkan team koki untuk memasak, lalu keuntungannya bakal dibagi rata dengan perusahaan! ”
Pasangan suami istri itu dengan beberapa sangsi ajukan pertanyaan : “Direktur perusahaan kalian itu siapa? Mengapa demikian sangat baik pada kami? ”
“Kalian yaitu penolong untuk Direktur perusahaan kami, Direktur perusahaan kami sukai sekali makan lauk telur serta daging masakan kalian. Saya cuma tahu itu saja, untuk selebihnya kalian bisa menanyakannya segera padanya! ”
Nyatanya Direktur itu yaitu sang bocah cilik 20 th. waktu lalu sehari-hari datang cuma beli sebungkus nasi putih. Sesudah melalui 20 th. dia mulai buka usahanya serta sukses membangun satu perusahaan. Saat ini dia membalas budi pada pasangan suami istri ini!
Mari kita Petik Pelajaran dari Cerita di atas,,,
Membantu dengan Tulus untuk sesama yang memerlukan yaitu hal yang Luar Umum! bahkan juga bila butuh jangan pernah Orang yang kita tolong tahu kalau kita membantu mereka.
Namun berharaplah Balasan dari Tuhan, Tuhan pastinya akan membalas kebaikan yang pernah kita kerjakan, Percayalah!
Mari berdoa supaya kita dapat berikan dengan cara Ikhlas seperti yang memiliki warung itu..
serta kita ingin membalas Budi orang lain seperi yg dikerjakan Anak kecil tersebut….
Termasuk juga untuk yang menebarkan cerita Inspiratif ini, trimakasih!
Mudah-mudahan jadi cerminan buat kita semuanya...
demikianlah informasi ini mudah mudahan bermanfaat serta berguna mudah-mudahan kita dapat mengambil hikmah serta makna dari informasi ini, mudah-mudahan kita bisa pelajaran yang begitu bernilai sesudah selesa membaca informasi ini,, ssebarkan informasi ini supaya banyak yang tahu begitu mulia nya bila hidup sama-sama peduli serta sama-sama menolong satu sama lainya.
Sponsored Links
Loading...
loading...
Sponsored Links
Loading...
Loading...
Blogger Comment
Facebook Comment